Jadi Tanda Tanya Besar, Kenapa BNN Ngotot Menarkotikakan Kratom

Kategori Berita

Jadi Tanda Tanya Besar, Kenapa BNN Ngotot Menarkotikakan Kratom

Foto: Daun Kratom.

KAPUAS HULU, KapuasRayaNews.com -
Badan Narkotika Nasional (BNN) tetap ngotot jika Kratom (Mitragina Speciosa) masuk dalam kategori Narkotika golongan satu atau Kratom lebih berbahaya dari heroin mendapat tanggapan dari masyarakat Kapuas Hulu. 

Albertus Anton Perkumpulan Pengusaha Kratom Kapuas Hulu menyampaikan, bahwa BNN boleh saja menyatakan jika Kratom sebagai narkotika golongan satu dan lebih berbahaya dari heroin.

"Tetapi harus melalui uji klinis, melihat fakta dilapangan dan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan terhadap masyarakat yang terdampak Katom. Jangan hanya melalui uji laboratorium tanpa melihat fakta yang ada," kata Anton, Sabtu (18/9/2021). 

Anton yang juga aktivis Kratom ini mengatakan, menjadi tanda tanya besar mengapa BNN selalu ngotot hendak menarkotikakan Kratom.

"Sedangkan fakta di masyarakat yang terdampak, Kratom terlalu banyak memberikan manfaat positif. Apalagi seperti kondisi perekonomian saat ini, Kratom menjadi andalan masyarakat untuk menopang perekonomian mereka," ujarnya. 

Untuk itu Anton sangat berharap kepada BNN agar dapat melihat persoalan Kratom ini langsung turun ke masyarakat dan menggunakan mata hati. 

"Dengarkan aspirasi masyarakat dan lihat secara langsung," ucapnya. 

Selain Anton sangat berharap kepada Bupati dan DPRD Kapuas Hulu untuk sering - sering turun lapangan dan dengan masyarakat maupun aktivis Kratom untuk mendengarkan keluhan dan saran dari masyarakat. 

"Kami juga ingin bagaimana Bupati dan DPRD Kapuas Hulu bisa membentuk Tim khusus yang bergerak sampai ke pusat untuk memperjuangkan masalah Kratom ini," ujarnya. 

Sementara Ketua II Koprabuh Kapuas Hulu Rajuliansyah mengatakan, pihaknya atas nama petani Kratom sangat mengutuk keras tentang pernyataan BNN yang menyampaikan jika Kratom banyak mudarat ketimbang manfaatnya karena dianggap mengandung narkoba baru - baru ini.

"Kami sebagai orang Kapuas Hulu tidak terima dan BNN harus buktikan itu. BNN jangan bicara tanpa bukti," ujarnya. 

Mantan Ketua DPRD Kapuas Hulu ini mengatakan, justru petani di Kabupaten Kapuas Hulu merasakan manfaat Kratom ini. 

"Dalam situasi ekonomi indonesia yang dilanda pandemi ini, bagi masyarakat Kapuas Hulu Kratom ini adalah sebagai penopang ekonomi mereka," pungkasnya. (Amr)

uncak