Komentar |
| Acara ritual pasang tempayan Pamabangk oleh masyarakat adat Desa Janjang Kabupaten Sanggau, Jum'at (19/2/2021). |
SANGGAU, KapuasRayaNews.com - Masyarakat adat di Dusun Meramun Desa Janjang, Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau Provinsi Kalbar, melakukan ritual adat Pamabank (pasang tempayan) sebagai aksi protes masyarakat adat terhadap perusahaan kelapa sawit PT. APS (Agro Pelindo Sakti) pada Jum'at (19/2/2021).
Temenggung Desa Janjang, Hermanto (52) menegaskan, bahwa secara khusus pelaksanaan ritual ini sebagai bentuk protes dan sekaligus peringatan kepada pihak perusahaan agar menghormati kearifan lokal di wilayah Desa Janjang agar hukum adat tetap berlaku dan di pertahankan.
"Pelaksanaan ritual ini sebagai bentuk protes dan sekaligus peringatan kami selaku masyarakat adat kepada pihak perusahaan agar menghormati kearifan lokal di wilayah Desa Janjang agar hukum adat tetap berlaku dan di pertahankan," tutur Hermanto.
Selanjutnya Hermanto mengatakan, dirinya bersama ketua Forum Tumenggung Kabupaten Sanggau, F. Luncung KS terlebih dahulu mengundang rapat para Kepala Dusun dan RT serta kepala-kepala adat se Desa Janjang sebelum acara ritual tersebut dilaksanakan.
Pelaksanaan ritual adat Pamabank ini adalah aksi yang dilakukan oleh masyarakat adat terhadap perusahaan kelapa sawit PT. APS yang bertujuan untuk menuntut masalah-masalah yang terjadi dengan masayarakat adat di Desa Janjang. "Khususnya masalah Amat Durani yang hingga kini kendaraanya masih di tahan di Polres Kabupaten Sanggau sejak enam bulan yang lalu.
Hal serupa disampaikan oleh Tumenggung F. Luncung KS bahwa dengan dilaksanakanya ritual ini membuktikan masyarakat Desa Janjang merasa ada yang tidak singkron dengan perkebunan yang di buka tahun 2006 itu.
"Saya selaku ketua Forum Ketemenggungan Kabupaten Sanggau mengharapkan kepada pimpinan perusahaan untuk membuka diri dan bersikap lebih bijak dan saling bersinergi dalam membangun daerah khususnya di bidang peningkatan ekonomi di desa Janjang," harapnya. (Yohanes)
