Tanah di Bukit Mantuh Longsor, Warga Desa Sri Wangi Terpaksa Mengungsi

Kategori Berita

Tanah di Bukit Mantuh Longsor, Warga Desa Sri Wangi Terpaksa Mengungsi

Kondisi tanah dari bukit Mantuh yang longsor.

KAPUAS HULU, KapuasRayaNews.com - Akibat curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kapuas Hulu beberapa hari terakhir menyebabkan banyak sungai-sungai yang ada meluap, sehingga menyebabkan banjir melanda beberapa kecamatan dan berpotensi juga terjadinya tanah longsor.

Tak bisa diprediksi sebelumnya, seperti yang terjadi di Desa Sri Wangi, Kecamatan Boyan Tanjung, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, selain banjir melanda telah terjadi juga tanah longsor di desa tersebut.

"Benar telah terjadi tanah longsor dari bukit Mantuh di Desa Sri Wangi yang terjadi pada Selasa (22/9/2010) malam," kata Kades Sri Wangi, Romiyanto, S.Pd, dihubungi media ini, Rabu (23/9/2020).

Menurut Romi, kejadian terjadi pada Selasa malam yang diperkirakan sekitar pukul 22:00 WIB, dimana pada hari itu juga kondisi sungai boyan meluap sehingga menyebabkan banjir.

Tiba-tiba malam itu warga mendengar suara pohon tumbang dan batu berjatuhan, sehingga membuat warga Sri Wangi di dua dusun yaitu Dusun Gurung Ladan dan Tanjung Lanyan panik. Setelah kurang lebih 3 jam tak ada suara, warga mengecek kebawah lembah bukit Mantuh, dan ternyata benar telah terjadi tanah longsor dari atas bukit, papar Romi.

Takut terjadi longsor susulan, akhirnya warga mengungsi ke tempat yang agak tinggi di bukit Kompas yang berjarak sekitar 200 meter dari permukiman dengan memasang tenda. Bahkan ada pula yang mengungsi ke tempat keluarga di Desa Nanga Jemah, tambahnya.

"Masyarakat masih khawatir jika turun hujan karena dari pantauan warga masih berkemungkinan akan terjadi longsor susulan. Dimana retakan tanahnya terlihat memanjang sekitar 150 meter dengan perubahan penurunan tanahnya sekitar 2 meter," terang Romi.

Akibat dari tanah longsor tersebut, mengakibatkan bendungan tempat penampungan air tertimbun tanah sehingga saluran air bersih di desa kami sementara tidak ada. Ditambah lagi sudah 3 bulan terakhir listrik desa tidak menyala dikarenakan rusak, jelasnya.

"Alhamdulillah dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun warga masih mengungsi mengantisipasi longsor susulan," tuturnya.

Selain itu lanjut Romi, bantuan sembako dan air mineral juga dari beberapa pihak sudah ada, yaitu dari anggota DPRD Kapuas Hulu Sinardi dan Wily Munandar.

Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak Muspika Boyan Tanjung, BPBD Kapuas Hulu yang akan turun meninjau lokasi kejadian. Selain itu dari pihak Puskesmas Boyan Tanjung juga akan turun ke Desa Sri Wangi guna mengecek kesehatan warga secara gratis, terangnya.

"Saya berharap dari Pemda Kapuas Hulu serta pihak terkait bisa membantu dalam penganannyat terutama terkait tempat pengungsian warga yang masih kurang layak hanya dengan terpal seadanya, apalagi disaat cuaca masih ekstrim saat ini," harap Romi. (Amr)

Berikut fotonya:
Bukit Mantuh di Desa Sri Wangi Kecamatan Boyan Tanjung yang tanahnya alami longsor.

Kondisi tempat pengungsian warga di bukit Kompas Desa Seiwangi.

Warga bergotong royong membersihkan sisa-sisa kayu akibat banjir serta lumpur tanah akibat longaor.



uncak